PENGARUH ROKOK TERHADAP KESEHATAN DI KALANGAN MASYARAKAT


PENGARUH ROKOK TERHADAP KESEHATAN DI KALANGAN MASYARAKAT
MARIA WINDA LESTARI
K.2016.1.33868
1.    PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyak kandungan zat berbahaya di dalam rokok. Hal itu sangat mengganggu kesehatan. Berbagai alasan faktor penyebab untuk merokok timbulnya dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan sangatlah ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi di lain pihak orang-orang dengan sengaja mengalihkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka tanpa sepengatahuan kita. Asap rokok akan menyebabkan kanker, serangan jantung, merusak diri kita dan orang lain.
Terutama remaja masa kini, masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat pola perilaku, dan juga panuh dengan masalah-masalah. Oleh karena itu, remaja sangat rentan sekali mengalami psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul masalah berbagai akibat terjadinya perubahan sosial (Hurlock, 1998).
Sebenarnya seorang pelajar tidak boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini dilakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil membuat mereka melakukan segala hal untuk melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi (Baer, 1999).
Hal ini disebabakan oleh kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarakat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sendiri sehingga mereka tidak memperhatikan bahaya untuk kedepannya.
Kebiasaan  merokok  di  Indonesia  sangat  memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif).
Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.

1.2 Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian dari rokok ?
2.   Apa akibat dari zat yang terkandung dalam rokok ?
3.   Mengapa perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan dengan perokok aktif?

1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian tentang rokok.
2. Untuk menjelaskan akibat dari zat yang terkandung dalam rokok. 
3. Untuk menjelaskan perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan dengan perokok aktif.


2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rokok
     Rokok adalah silinder dari kertas panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter 10 mm yang berisi  daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok di bakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memeperingatkan para perokok akan bahaya kesehatan yang ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru  atau serangan jantung, walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi (TP-KJM, 2001).
      Asap rokok kurang lebih mengandung 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh manusia.  Beberapa zat yang sangat berbahaya yang terkandung dalam rokok yaitu tar, nikotin, karbonmonoksida dan sebagainya.
Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeritasi mata dan pernafasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya dari pada polusi asap yang terdapat di jalanan raya.

2.2 Akibat dari Zat yang Terkandung dalam Rokok
     Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4000 bahan kimia beracun yang kemungkinan besar dapat membawa maut. Dengan ini, setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Diantara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (apolonium–201) dan bahan-bahan yang terdapat di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), obat pembasmi ngengat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenik), gas beracun (hydrogen cyanide), dan lain-lain (Stuart, 1998).
Tar mengandungi sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang di ketahui menjadi penyebab kanser (karsinorgen). Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis polycyclic aromatic hydrocarbon telah lama disahkan sebagi agen yang memulakan proses kejadian kanser.
Nikotin, seperti dadah heroin, amfetamin dan kokain, bertindak di dalam otak dan mempunyai kesan kepada sistem mesomlimbik yang menjadi puncak utama penagihan. Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung dan stroke. Hampir satu perempat penyakit  jantung disebabkan oleh seorang perokok.
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh asap kendaraan. Apabila racun itu masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan, kemungkinan besar akan terjadi kerusakan pada setiap organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tekak, saluran pernafasan, saluran darah, jantung, dan organ-organ lainnya (Azwar, 2002).

2.3 Perokok Pasif Lebih Berbahaya Dibandingkan dengan Perokok Aktif
         Perokok aktif adalah orang yang mengisap rokok secara langsung, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok yang dihembuskan perokok aktif. Perokok aktif memang sangat berisiko terjangkit penyakit jantung sampai kanker paru-paru. Namun ternyata, menjadi perokok pasif juga menimbulkan bahaya bagi kesehatan (Hurlock, 1998).
Kita tahu bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 jenis zat kimia beracun. Ketika seseorang mengisap sebatang rokok, asap rokok yang dihembuskannya serta asap yang keluar dari ujung rokok yang terbakar akan menyebar ke sekelilingnya.
Menghirup asap rokok orang lain (perokok pasif) lebih berbahaya tiga kali lipat dibandingkan mengisap rokok sendiri (perokok aktif). Mengapa? Karena racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tidak dihisap oleh perokok. Asap tersebut merupakan hasil dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna (Albert, 1996).
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar, karena racun yang ia hisap melalui hidungnya tidak tersaring, sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif tersaring melalui ujung rokok yang dihisapnya.

3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Kebiasaan merokok di kalangan remaja amat membahayakan baik di tinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Di pandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti serangan jantung, gangguan pernafasan, dan lain-lain. Dari segi ekonomi menyebabkan pengeluaran anggaran yang berlebih dan mengalami pemborosan.
3.2 Saran
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, semoga pembaca dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan dan segera meninggalkan kebiasan merokok, agar kesehatan tidak terganggu dan terhindar dari penyakit yang dapat mengancam kehidupan.
DAFTAR RUJUKAN
Albert. (1996). Biologi Molekuler. California: Addison Wesley Publishing Company.
Azwar, S. (2002). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Baer, C.E. (1998). Principle and Practice of Phychiatric Nursing. Philadelphia: The C V Mosby.
Hurlock, E.B. (1991). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Habibi, H. (2001). Tim Pelaksanaan Kesehatan Jiwa Masyarakat. (online) http://www.katabijak.co.id/2015-02-kesehatan-dan-bahaya-merokok.html diakses tanggal 22 Mei 2017.
Stuart. (1998). Fundamental of Nusing: Concept, Process, and Pratice. Jakarta: Erlangga.

Komentar

Postingan Populer